Senin, 03 Maret 2014

proposal skripsi ekonomi



Nama                        : Arik Pujianto
Nim                          : SE.100126
Fakultas/Jurusan       : Syariah/Ekonomi Islam
Judul                        : “Pengaruh Berkembangnya Waralaba Minimarket
                                 (Indomaret dan Alfamar)  Terhadap Pendapatan
                                 Pedagang Kecil atau Toko kelontong Di Kec.Terlanai
                                 Pura Kota Jambi 2013”
A.      Latar Belakang Masalah.
Pedagang eceran ( retail) merupakan perdagangan yang sangat strategis di Indonesia karena mampu menyerap tenaga kerja setelah sektor pertanian. Jenis perdagangan retai terbagi dua, yakni retai tradisional yang secara langsung diwakili oleh pedagang kecil atau kelontong yang berada di pasar tradisional maupun di perumahan dan retail modern yang diwakili oleh supermarket dan minimarket seperti, Indomaret, Alfamart dan minimarket yang mengusung nama lokal.[1]
Usaha kecil merupakan sektor usaha yang banyak mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, hal ini layak diterima usaha kecil karena peranannya yang sangat dominan dalam pembangunan nasional Indonesia. Pada saat krisis ekonomi moneter akhir tahun 1997 banyak usaha besar jatuh bergelimpangan. Sebaliknya ternyata usaha kecil mampu bertahan di tengah-tengah situasi yang sangat tidak kondusif.[2]
Minimarket menawarkan konsep wisata belanja yang tidak jauh dari rumah. Minimarket pun dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti mesin anjungan tunai bank swasta maupun BUMN, penarikan uang tunai, dan pembayaran menggunakan kartu debit, bahkan beberapa minimarket dilengkapi dengan permainan anak-anak, serta beberapa promosi atau penawaran bonus atau keuntungan lainnya yang ditawarkan. Bagi beberapa masyarakat belanja di minimarket dapat meningkatkan prestise (pengaruh). Kemudahan, kebersihan, kenyamanan serta berbagai fasilitas tersebut dapat memalingkan masyarakat yang biasa berbelanja di pasar tradisional maupun warung untuk berbelanja di minimarket.
Secara tidak langsung, kehadiran minimarket juga memperlihatkan bahwa kapitalisme mulai menjajah ke-Indonesia, padahal secara tekstual Indonesia menganut sistem perekonomian Pancasila yang berasaskan kekeluargaan (koperasi). Sistem kapitalisme sangat menguntungkan bagi pemilik modal. Kapitalisme memberikan keleluasaan para pemilik modal untuk menjalankan perekonomian yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya, maka pemilik modal besar akan memiliki kesempatan seluas-luasnya dalam mengembangkan sayap perekonomian, tetapi bagi pedagang tradisional yang memiliki modal kecil sulit bersaing dengan minimarket akan merugi hingga akhirnya bangkrut atau gulung tikar.[3]
Kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi yang tidak ada batasnya dapat merugikan golongan yang lemah dan kaum minoritas. Persaingan yang sangat bebas menyebabkan golongan yang kuat kedudukanya bertambah kuat lagi. Misalnya, pengusaha besar mematikan usaha kecil.[4]
Persebaran minimarket Indomaret dan Alfamart pada satu sisi memiliki dampak yang positif, hal ini membuktikan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan menciptakan investasi, namun disisi lain hal ini dapan menyebabkan kelesuan para pedagang kecil kios tradisional, bahkan mematikan usaha mereka. Kehadiran  pasar modern tersebut telah memunculkan iklim persaingan yang tidak sehat yang merugikan pedagang kios kecil. Tidak menutup kemungkinan, kondisi yang timpang tersebut juga berpotensi munumbuhkan benih-benih kecemburuan sosial diantara para pelaku perdagangan. membuat pedagang kios kecil semakin terpuruk bahkan mati karena tergerus keberadaan minimarket yang menawarkan kenyamanan berbelanja, kemudahan pembayaran, kualitas produk yang lebih baik dan nilai plus lainnya bila dibandingkan dengan apa yang dapat ditawarkan oleh pedagang  Kios tradisional.
Dalam Perpres No. 112/2007 Pasal 1 Ayat 12 telah dinyatakan bahwa zonasi, yaitu  jarak minimarket minimal 1 (satu) km dengan pedagang kios kecil atau tradisional, namun pada kenyataannya, saat ini kita dapat menemukan minimarket yang bersebelahan dengan kios ataupun pasar tradisional. Ditambah lagi dengan buruknya kondisi kios tradisional, kondisi ini haruslah mendapat penangan yang serius dari  pemerintah karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Menjadikan kios kecil kelas rumah tangga sebagai tempat perbelanjaan yang nyaman dan menarik adalah suatu tantangan diupayakan pemerintah sebagai rasa tanggung jawab kepada publik serta harus mendorong pedagang tradisional untuk  melakukan perubahan pelayanan layaknya pedagang modern agar tidak tersingkir dalam perebutan konsumen.[5]
Di Provinsi Jambi Anggota DPRD Kota Jambi, Dede Firmasnyah, menyebutkan, kini sedikitnya terdapat 50 izin pendirian minimarket yang dikeluarkan oleh Pemkot Jambi, Pemerintah Kota (Pemko) Jambi kini menghentikan izin pendirian minimarket di Kota Jambi menyusul maraknya bangunan minimarket yang meresahkan pedagang tradisional, Kini munculnya minimarket secara mendadak di Kota Jambi menjadi sorotan pedagang kaki lima dan pedagang tradisional.[6]
Disebutkan, pendirian minimarket Indomaret dan Alfamart bahkan sangat rapat antara satu dengan lainnya. Bahkan disalah satu ruas jalan terdapat dua sampai tiga usaha minimarket serupa. Keberadaan mini market modern seperti Indomaret, Alfamart dan Jambi Town Square bahkan tidak mendapat pantauan oleh pemerintah daerah dan Badan Penanaman Modal Daerah. Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Jambi, Jayadi menyesalkan upaya-upaya pemerintah Kota Jambi dalam mendongkrak pendapatan namun mengabaikan lingkungan. Ia juga minta kepada Pemko Jambi agar lebih memperhatikan berbagai aspek dalam pembangunan di wilayah ini, jangan hanya mengejar keuntungan, namun mengabaikan aspek lain yang juga lebih penting”.[7]
Dari uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh minimarket Indomart dan Alfamart terhadap pendapatan pedagang retail tradisional yaitu pedagang kecil atau toko kelontong. Oleh karena itu, atas dasar tersebut penulis akan melakukan penelitian dalam sebuah skripsi yang berjudul: Pengaruh Berkembangnya Waralaba Minimarket (Indomaret dan Alfamart) Terhadap Pendapatan Pedagang Kecil atau toko kelontong Kec. Telanai Pura Kota Jambi”
B.       Rumusan Masalah.
Dalam penelitian ini saya ingin membahas tentang pengaruh berkembangnya minimarket terhadap pendapatan pedagang kecil atau toko kelontong. Maka dengan latar belakang dan agar tidak menyimpang dari pembahasan maka penulis merumuskan masalah:
1.        Apakah perkembangan minimarket (Indomart dan Alfamart) berpengaruh terhadap pendapatan pedagang kecil atau toko kelontong di Kec. Telanai Pura kota jambi?
2.        Apakah minimarket (Indomaret dan Alfamart) berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pedagang kecil atau toko kelontong di Kec. Telanai Pura kota Jambi?
C.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
Adapun tujuan yang dicapai dari penelitian ini dengan melihat latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mengetahui pengaruh berkembangnya minimarket terhadap pendapatan pedagang kecil atau toko kelontong di kota Jambi.
2.        Untuk mngetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap pendapatan pedagang kecil atau toko kelontong di kota Jambi.
Dengan tercapainya tujuan tersebut, maka ada beberapa kegunaan (manfaat) yang dapat diambil, antara lain:
1.        Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah mengenai dampak keberadaan waralaba minimarket (Indomaret dan Alfamart) terhadap kehidupan ekonomi pedagang kecil atau toko kelontong di Kec. Telanai Pura Kota Jambi.
2.        Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan kritikan bagi pemerintah dalam melindungi pedagang kelontong atas keberadaan waralaba minimarket (Indomaret dan Alfamart) di Kec.Telanai Pura Kota Jambi.
D.      Batasan Masalah.
Guna memperdalam kajian, dan agar tidak keluar dari membahasan penelitian ini dibatasi hanya pada minimarket (Indomaret dan Alfamart) dan pada pedagang retail tradisional khususnya pedagang kecil atau toko kelontong di Kec.Telanai Pura Kota Jambi.
E.       Kerangka Teori.
1.      Waralaba Minimarket.
a.      Pengertian Waralaba.
Pengertian waralaba menurut PP RI No. 42 Tahun 2007 tentang waralaba, (Revisi atas PP No. 16 Tahun 1997 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 259/MPR/Kep/7/1997 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba), waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti menghasilkan dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.[8]
Demikianlah dalam Peraturan Pemerintah RI No. 16 Tahun 1997 tanggal 18 Juni 1997 tentang Waralaba dikatakan bahwa: “Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan dan atau penjualan barang dan atau jasa.”[9]
Waralaba adalah bentuk jaringan bisnis yang terdiri dari banyak pengusaha yang bekerjasama dengan sistem yang sama.[10]
b.      Dasar Hukum Waralaba.
Secara khusus pengaturan mengenai waralaba di Indonesia dapat ditemukan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 Tahun 1997 tanggal 18 Juni 1997 tentang Waralaba yang telah dicabut dengan dikeluarkannya peraturan terbaru yakni Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007 tanggal 23 Juli 2007 Tentang Waralaba, Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 259/MPP/Kep/7/1997 tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba, Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba, serta Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 68/M-DAG/PER/10/2012 tentang Waralaba untuk Jenis Usaha Toko Moderen.[11]
2.      Pengertian Minimarket.
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang- barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging, sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan dan hypermarket, supermarket, dan minimarket.[12]
Minimarket, yaitu toko berukuran relatif kecil yang merupakan pengembangan dari Mom & Pop Store, dimana pengelolaannya lebih modern, dengan jenis barang dagangan lebih banyak. Misalnya Indomart dan Alfamart.[13]
Minimarket adalah pasar yang dikelola dengan manajemen modern, umumnya terdapat dikawasan perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen (umumnya anggota masyarakat kelas menengah ke atas). Pasar modern antara lain mall, supermarket, department store, shopping centre, waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada, toko serba ada dan sebagainya.[14]
3.      Pengertian Pendapatan.
Harnanto (1999:14) menyatakan : pendapatan adalah semua sumber-sumber ekonomi yang diterima oleh perusahan dari transaksi penjualan barang dan penyerahan jasa kepada pihak lain.
Ikatan Akuntansi Indonesia dalam standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 23 (1999 : 3) memberi penjelasan mengenai pendapatan atau revenue adalah: Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.[15]
Defenisi Pendapatan dilihat dari ilmu Ekonomi dan Akuntansi:
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi. Definisi pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan perubahan lebih dari total harta kekayaan badan usaha pada awal periode, dan menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir periode. Secara garis besar pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan hutang.
Pendapatan menurut ilmu Akuntansi adalah Pandangan yang menekankan pada pertumbuhan atau peningkatan jumlah aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan. Pendekatan yang memusatkan perhatian kepada arus masuk atau inflow adalah Revenue is an inflow of assets in the form of cash, receivables of other property for customer or client, which results from sales of merchandises or rendering of services, or from investment for instance, interest may be carned on bonds or saving deposit. Pandangan yang menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan serta penyerahan barang dan jasa atau outflow.[16]
4.      Pengertian Pedagang Kecil atau Toko Kelontong.
Usaha kecil menurut undang-undang No. 9 tahun 1995, adalah kegiatan eonommi rakyat yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- ( dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau yang memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan milik warga negara indonesia.[17]
Pedagang adalah orang atau badan membeli, menerima atau menyimpan barang penting dengan maksud untuk dijual, diserahkan atau dikirim kepada orang atau badan lain baik yang masih berwujud barang penting asli, maupun yang sudah dijadikan barang lain. (Pasal 1 Angka 2 UU Nomor 29 Tahun 1948 Tentang Pemberantasan Penimbunan Barang Penting).[18]
Toko kelontong yaitu toko yang menyediakan kebutuhan rumah tangga, seperti sembilan bahan pokok (sembako), makanan, dan barang rumah tangga. Toko kelontong ditemukan berdampingan dengan pemilik Rumah yang tidak jauh dengan masyarakat seperti perkampungan, perumahan dan yang sering ditemui di dalam gang.[19]
F.       Tinjauan Pustaka.
Penelitian skripsi yang membahas tentang Pengaruh Waralaba Minimarket terhadap pedagang kecil sejauh ini yaitu skripsi yang ditulis oleh:
Ani Nur Fadhilah (2011), yang membahas tentang “Dampak Minimarket Terhadap Pasar Tradisional (Studi Kasus Di Ngaliyan)”. Dia menyimpulkan bahwa: Keberadaan pasar modern (Hypermarket, Supermarket, dan Minimarket) disekitar pasar Ngaliyan memberikan dampak negatif. Terutama para pedagang yang barang dagangannya disediakan juga di pasar modern seperti kebutuhan pokok sehari-hari, makanan ringan, dan roti. Ini juga dikarenakan ruang bersaing pasar tradisional Ngaliyan mulai terbatas dengan adanya beberapa pasar modern yang berdiri di sekitarnya. Selain itu Pasar tradisional Ngaliyan tidak mampu bersaing harga dengan pasar modern disekitar karena rantai distribusi produk yang sangat panjang dibandingkan dengan pasar modern sehingga dalam membuat harga sedikit lebih mahal dibandingkan dengan harga pasar modern.[20]
Nahdliyul Izza yang menbahas tentang “Pengaruh Pasar Modern Terhadap Pedagang Pasar Tradisional (Studi Pengaruh Ambarukmo plaza Terhadap Perekonomian Pedagang Pasar desa Catur Tunggal nologaten Depoksleman Yogyakarta)”, dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwasanya pengaruh yang ditimbulkan pasar modern (Ambarukmo Plaza) bagi para Pedagang Pasar Desa Catur Tunggal dalam hal ini pendapatan berfariasi, terdapat kelompok yang menanggapi positif, negatif dan biasa-biasa saja.
Walaupun dilihat dari struktur bangunanya pasar tradisional masih kalah bersaing dari pasar modern (ambaruko plaza) dan dominasi yang dilakukan Ambarukmo Plaza sangat hebat, salah satunya pasar modern setiap bulannya melakukan diskon besar besaran, adaya pelayanan yang baik dan tidak hanya itu pamphlet juga turut andil dalam mencari atau menarik konsumen tetapi ini tidak membuat pedagang di pasar tradisional gulung tikar dibuktikan sampai sekarang tetap berkembang.[21]
Ahmad Reza Safitri Dalam penelitianya Ia membahas tentang “Dampak Retail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang pasar Tradisional Ciputat Tangerang Selatan”. Adapun hasil dari Penelitianya, Ia menyebutkan bahwasanya keberadaan retail modern merupakan salah satu dampak dari turunnya  jumlah pendapatan dan kondisi kesejahteraan pedagang di pasar ciputat.
Antara tahun 2008 sampai tahun 2010, ketiga pedagang yang menjadi objek dari penelitian dampak ini mengalami penurunan omzet sampai dengan 70%. Dimana ketiga pedagang tersebut hanya dapat mendapatkan omzet tiga ratus   ribu rupiah perharinya, berkurang 70% dari sebelumya. Dimana sebelumnya bisa memperoleh 1 sampai 2 juta rupiah perharinya.[22]
Dari pembahasan diatas dari beberapa penelitian yang penulis temukan jelas sekali perbedaanya dalam penelitian yang akan penulis lakukan, walaupun sama-sama berbicara masalah retail modrn, namun secara objek bahasan jauh sangat berbeda, penulis dalam penelitian ini akan mengkaji pengaruh Minimarket khusus Indomaret dan Alfamart terhadap pendapatan pedagang kecil atau toko kelontong di Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi yang sekarang penyebaranya sangat besar bahkan di sekitar toko kelontong yang menyebabkan keresahan pemilik toko.
G.      Hipotesis.
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu, dari kata hupo dan thesis. Hupo artinya sementara, atau kurang kebenaranya atau masih lemah kebenaranya. Sedangkan Thesis artinya pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan sementara yang masih lemah kebenaranya, maka perlu diuji kebenaranya, sehingga istilah hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenaranya. Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis atau pengetesan hipotesis (testing hypothesis).[23]
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis penguji (statiskal hipotesis). Hipotesis ini juga dikenal sebagai hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis Alternatif (Ha).
Adapun Ho      : adalah tidak ada pengaruh secara signifikan berkembangya wralaba minimarke (Indomart dan Alfamart) terhadap pendapatan pedagang kecil atau toko kelontong.
              Ha       : adalah ada pengaruh secara signifikan berkembangnya waralaba minimarket (Indomart dan Alfamart) terhadap pendapatan pedagang kecil atau toko kelontong.
Adapun dalam penelitian ini, yang digunakan adalah hipotesis alternatif yang dirumuskan dalam bentuk adanya hubungan antara X dan Y, yakni : “di duga adanya pengaruh berkembangnya waralaba minimarket (Indomaret dan Alfamart)  terhadap pendapatan pedagang kecil atau toko kelontong.”
H.      Metode Penelitian.
1.      Pendeketan Penelitian.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif-deskriptif. Metode kuantitatif adalah data dalam penelitian berupa angka-angka dan menggunakan analisis statistik.[24] Sementara metode deskriptif adalah mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.[25] Oleh karena, seperti dimaklumi, ciri-ciri metode deskriftif adalah memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah yang aktual, dan kemudian data yang di kumpulkan disusun, dijelaskan, dan dianalisis.
2.      Jenis dan Sumber Data.
Ada dua jenis data dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh penelitinya atau orang yang bersangkutan di lapangan.[26] Data primer penelitian ini adalah data-data yang berkenaan dengan pengaruh waralaba minimarket terhapat pendapatan pedagang kecil (toko kelontong). Data ini bersumber dari responden dilapangan, yakni pedagang kecil (pedagang kelontong).
Adapun data sekunder adalah data-data yang didapat dari pihak ke dua, yaitu diperoleh dari wawancara kepada pihak lain tentang objek dan subjek yang diteliti atau data yang mendukung data primer tersebut.[27] Adapun data sekundernya antara lain: kajian pustaka yang berkenaan dengan penelitian ini, arsip-arsip (dokumen-dokumen), jurnal dan literatur pustaka lainya.
3.      Populasi dan Sampel.
a.      Populasi.
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.[28] Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua pedagang kecil (toko kelontong) yang memiliki jarak tidak lebih dari 1 km (1000 m).
b.      Sampel.
Sampel adalah sebagian data yang merupakan objek yang diambil dari populasi.[29]
Adapaun teknik pengambilan sample dinsini yaitu dengan menggunakan teknik Random. Teknik random yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.[30]
4.      Instrumen Pengumpulan data.
a.      Angket (kuisioner)
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawadnya.[31]
Angket atau kuisioner berisi suatu set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.
b.      Wawancara.
1.        Wawancara Terstruktur
Teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.[32]
2.        Wawancara tidak Terstruktur.
Wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.[33]
5.      Uji Coba Instrumen.
a.      Uji Validitas.
Uji ini merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan suatu intrumen dan untuk mengetahui ketepatan dari apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Cara pengujian validitas dilakukan dengan cara membandingkan hasil koefisien korelasi antara item dengan total peubah dibandingkan dengan nilai kritisnya. Jika koefisien korelasinya lebih besar daripada nilai kritisnya, maka disebut valid.
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen.[34] uji validitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
r = korelasi product moment X dan Y
X = nilai variabel X
Y = nilai variabel Y
n = banyaknya sampel
bila koefisien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka butir instrumen dinyatakan valid[35]. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan komputer dengan bantuan program SPSS versi 20 for windows.
b.      Uji Reliabilitas
Suatu pengukur dipandang andal sepanjang pengukur tersebut menghasilkan hasi – hasil konsisten. Reliabilitas adalah yang mendukung validitas dan merupakan syarat mutlak, tetapi tidak cukup bagi validitas sendiri[36]
Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan rumus Cronbach Alpha, yang selanjut dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS versi 20 for windows. Adapun rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:
=
dimana :
r11                    = Keseluruhan reliabilitas instrumen
ΣSi                  = Koefisien korelasi antara kedua belahan ganjil dan genap
St                     = Varians total
K                = Jumlah item
6.      Teknik Analisis Data.
Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Teknis analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik, yakni program microsoft exel statistik dan program SPSS. Kemudaian model statistik yang digunakan adalah:
a.      Regresi Linier.
Analisis Regeresi merupakan analisis mengenai seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap  variabel terikat (Y). Besarnya kecilnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat  ditunjukan oleh koefisien regresi dan disimbolkan dengan (b).[37]
Analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih, atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya.[38]
Regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + bX
Keteranganya:
Y = Variabel terikat.
a = Konstanta.
b = Koefisien Regresi.
X = Variabel Bebas.
Langkah – langkah menghitung persamaan regresi:
1.      Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat
Ha: Terdapat hubungan fungsional linier dan signifikan antara variabel X dan Y
H0: Tidak Terdapat hubungan fungsional linier dan signifikan antara variabel X dan Y
2.      Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik.
Ha: r ≠ 0
H0: r = 0

3.      Membuat tabel penolong
No. Resp
Xi
Yi
XiYi
X2i
Y2i
1
2
.
N






∑Xi
∑Yi
∑XiYi
∑X2i
∑Y2i

4.      Menghitung a dengan rumus:
5.      Menghitung b dengan rumus:
6.      Jika b sudah dihitung lebih dahulu, maka a dapat di hitung dengan rumus:
a = Y – bX
7.      Masukan nilai a dan b ke dalam persamaan regresi:
Y = a + bX
8.      Menguji signifikansi dan linieritas persamaan regresi tersebut dengan menggunakan tabel penolong Analisys of Varians (ANOVA).
9.      Masukkan rumus – rumus yang terdapat  dalam tabel ANOVA
10.  Menetapkan taraf signifikansinya.
11.  Kriteria untuk menguji H0 yaitu:
H0 : Signifikan
Ha : tidak signifikan
Jika Fsigh hitung ≤ Fsigh tabel, maka H0 diterima.
Jika Fline hitung≤Fline tabel, maka H0 di terima.
12.  Cari Fsigh tabel dengan rumus:
Fsigh tabel = F(1-α)(dkreg)(bIa), dkres dan dengan melihat tabel F didapat nilai Fsigh tabel
13.  Cari Fline tabel = dengan rumus:
Fline tabel = F(1-α),dk(TC),dk(E), dan dengan melihat tabel F didapati nilai Fline tabel
14.  Membandingkan hasil langkah 8 dengan langkah 12.
15.  Membuat kesimpulan.
7.      Jadwal Penelitian
Agar penelitian ini terarah dari segi waktu dan kegiatan, serta lebih memudahkan peneliti dalam merancang dan melaksanakan kegiatan penelitian, maka peneliti membagi langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini kedalam 8 langkah. Adapun jadwal penelitianya adalah :





Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Tahun 2014
Februari
Maret
April
Mei
Juni

1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

1.


x



















2.
Pemb. Proposal
x
x



















3.
Perb.poposal & seminar



x
x
















3
Surat izin riset







X













4
Pengumpulan data







X
x
x
x










5
Analisis data









x
x
x
x








6
Penulisan laporan









x
x
x
x
x







7
Perbaikan skripsi














x
x





8
Penyempurnaan
Skripsi
















x
x







DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

A.      Literatur.
Salim, Perkebangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika. 2003.
Suparyanto, Kewirausahaan Konsep dan Realita Pada Usaha Kecil, (Bandung: Alfabeta. 2013).
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi teori pengantar, (Jakarta: PT Rajagravindo Persada. 2010).
Gunawan Widjaja, Waralaba, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2003).
Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011).
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik ,(Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2010). Hal. 211
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012).
Sunyoto Danang, Dasar-Dasar Statistika Untuk Ekonomi, (Yogyakarta: CAPS, 2012).
Una Sayuti, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syariah IAIN STS Jambi dan Syariah Press, 2012).
Kuswara, 2005. “Mengenal MLM Syariah”,  QultumMedla.Tangerang.
B.       Literatur Lainya
Dedi rahman dkk,”Dampak Keberadaan Waralaba Minimarket terhadap Kelangsungan Bisnis Toko di Sekitarnya: Berdasarkan Penelitian di Beberapa Kota pada Kurun Waktu 2012”, 2008 Desember 2012.
Jeri setiawan dkk, “Pengaruh Keberadaan minimarket terhadap kelangsungan hidup pedagang kelontong di Kelurahan Klender, Kec. Duren Sawi, Jakarta Timur,” Jurnal Spatial Wahana Informasi dan Komunikasi, Vol .10. No. 1 (maret 2012).
http://rosenmanmanihuruk.blogspot.com/2012/04/pemko-jambi-tak-berikan-izin-minimarket.html  di akses 29 Desember 2013.
Dathiessa Claudia Horax, “Kajian Sosiologi Hukum Terhadap Keberadaan Waralaba Minimarket Di Kota Makassar”, Skripsi Universitas Hasanudin makassar, (2013).
M. Muchtar Rivai, “Pengaturan Waralaba di Indonesia:perspektif hukum dan bisnis”, Jurnal Liquidity, Vol. 1, No. 2. (Juli- Desember 2012)
DAFTAR ISI SEMENTARA

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ......................................................
MOTTO ..................................................................................................
ABSTRAK .............................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................
DAFTAR SINGKATAN ......................................................................
DAFTAR TABEL .................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
BAB I        PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ................................................
B.     Rumusan Masalah .........................................................
C.     Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................
D.    Batasan Masalah ............................................................
E.     Kerangka Teori ..............................................................
F.      Tinjauan Pustaka ...........................................................
G.    Hipotesis ........................................................................
BAB II       METODE PENELITIAN
A.    Pendekatan Penelitian ...................................................
B.     Jenis dan Sumber Data ..................................................
C.     Instrumen Pengumpulan Data .......................................
D.    Populasi dan Sampel .....................................................
E.     Uji Coba Instrumen .......................................................
F.      Teknik Analisis Data .....................................................
G.    Jadwal Penelitian ...........................................................
BAB III     GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A.    Aspek Geografis ............................................................
B.     Aspek Demografis .........................................................
C.     Aspek Ekonomi .............................................................
D.    Aspek Pemerintahan ......................................................
BAB IV     PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A.    Pengaruh Perkembangan Minimarket (Indomaret dan
Alfamart) Terhadap Pendapatan Pedagang Kecil atau
Toko Kelontong ............................................................
B.     Seberapa Besar Pengaruhnya Terhadap Pendapatan
Pedagang Kecil atau Toko Kelontong ..........................
BAB V       PENUTUP
A.    Kesimpulan ....................................................................
B.     Saran – saran .................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE


[1] Jeri setiawan dkk, “Pengaruh Keberadaan minimarket terhadap kelangsungan hidup pedagang kelontong di Kelurahan Klender, Kec. Duren Sawi, Jakarta Timur,” Jurnal Spatial Wahana Informasi dan Komunikasi, Vol .10. No. 1 (maret 2012) Hal. 20
[2]Suparyanto, Kewirausahaan Konsep dan Realita Pada Usaha Kecil, (Bandung: Alfabeta. 2013). Hal 31
[3]Dedi rahman dkk,”Dampak Keberadaan Waralaba Minimarket terhadap Kelangsungan Bisnis Toko di Sekitarnya: Berdasarkan Penelitian di Beberapa Kota pada Kurun Waktu 2012”, 2008 Desember 2012, hal. 1.
[4]Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi teori pengantar, (Jakarta: PT Rajagravindo Persada. 2010). Hal 43.
[6] http://rosenmanmanihuruk.blogspot.com/2012/04/pemko-jambi-tak-berikan-izin-minimarket.html  di akses 29 Desember 2013
[7] Ibid.
[8]Suparyanto, Kewirausahaan Konsep dan Realita Pada Usaha Kecil, (Bandung: Alfabeta. 2013). Hal 216
[9] Gunawan Widjaja, Waralaba, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2003). Hal 106.
[10] Kuswara, 2005. “Mengenal MLM Syariah”,  QultumMedla.Tangerang.
[11] Salim, Perkebangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika 2003). Hal. 167-168.
[13] Ani Nur Fadhilah, Dampak Minimarket Terhadap Pasar Tradisional”,Skripsi Institut Agama Islam Negeri Walisongo, (2011), Hal. 33.
[14] Id at. 36.
[16] Rustam, “Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 23”, Universitas Sumatera Utara,(2002), Hal. 1-2.
[17] Lembaga Informasi Nasional, panduan usaha kecil menengan dan koprasi, 2001
[18] http://penelitihukum.org/tag/definisi-pedagang/ Di Akses Tanggal 28 Desember 2013
[19] Dathiessa Claudia Horax, Kajian Sosiologi Hukum Terhadap Keberadaan Waralaba Minimarket Di Kota Makassar”, Skripsi Universitas Hasanudin makassar, (2013), Hal. 39.
[20] Ani Nur Fadhilah (2011), Dampak Minimarket Terhadap Pasar Tradisional (Studi Kasus Di Ngaliyan)”
[21] Nahdliyul Izza (2010),” “Pengaruh Pasar Modrn Terhadap Pedagang Pasar Tradisional (Studi Pengaruh Ambarukmo plaza Terhadap Perekonomian Pedagang Pasardesa Catur Tunggalnologaten Depoksleman Yogyakarta)
[22] Ahmad Reza Safitri (2010),” “Dampak Retail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang pasar Tradisional Ciputat Tangerang Selatan”
[23] Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), Hal. 119
[24] Sugiyono, penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabata. 2012). Hal 7
[25] Ibid hal 147
[26] Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksana, 2008), Hal. 20
[27] Ibid.
[28] Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksana, 2008), Hal. 181
[29] Sunyoto Danang, Dasar-Dasar Statistika Untuk Ekonomi, (Yogyakarta: CAPS, 2012), Hal. 11
[30] Sugiono, Metode Penelitian Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R& D, (Bandung: Alfabeta, 2012) hlm. 82
[31] Sugiono, metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 142.
[32] Ibid hal 138
[33] Ibid. Hal. 140
[34] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik ,(Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2010). Hal. 211
[35] Sugiyono, penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabata. 2012).

[36]Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT. RajaGravindo Persada, 2008) hal 135.
[37] Ibid. 181
[38] Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksana, 2008), Hal. 216

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda